Gas Sintetis

Kekuatan dari Syngas
Syngas, juga dikenal sebagai gas sintesis, gas sintetik, atau gas produser, dapat diproduksi dari berbagai bahan berbeda yang mengandung karbon.Bahan-bahan tersebut dapat mencakup biomassa, plastik, batu bara, limbah kota, atau bahan serupa.Secara historis, gas kota digunakan untuk menyediakan pasokan gas ke banyak pemukiman di Eropa dan negara-negara industri lainnya pada awal abad ke-20.

Syngas dibuat oleh gasifikasi atau pirolisis bahan berkarbon.Gasifikasi melibatkan pemaparan bahan-bahan ini pada suhu tinggi, dengan keberadaan oksigen yang terkendali dengan pembakaran terbatas untuk menghasilkan energi panas guna mempertahankan reaksi.Gasifikasi dapat terjadi dalam wadah buatan manusia, atau alternatifnya dapat dilakukan secara in-situ seperti pada gasifikasi batubara bawah tanah.

Apabila bahan bakar untuk gasifier berasal dari sumber biologis terkini, seperti kayu atau limbah organik, maka gas yang dihasilkan oleh gasifier dianggap terbarukan dan begitu pula daya yang dihasilkan dari pembakarannya.Jika bahan bakar untuk gasifier berupa aliran limbah, maka konversinya menjadi listrik dengan cara ini mempunyai manfaat gabungan dari konversi limbah ini menjadi produk yang berguna.

Manfaat Gas Sintetis
— Pembangkitan energi terbarukan
— Konversi limbah bermasalah menjadi bahan bakar yang bermanfaat
— Produksi listrik di lokasi yang ekonomis dan mengurangi kerugian transmisi
— Pengurangan emisi karbon

Tantangan Syngas
Proses produksi baja biasanya membuang gas khusus dalam jumlah besar.Tiga tahapan proses yang berbeda – dari batubara hingga baja – menghasilkan tiga jenis gas yang berbeda: gas kokas, gas tanur sembur, dan gas konverter.

Komposisi syngas sangat bergantung pada masukan ke gasifier.Sejumlah komponen syngas menimbulkan tantangan yang harus diatasi sejak awal, termasuk tar, kadar hidrogen, dan kelembapan.

Gas hidrogen jauh lebih cepat terbakar dibandingkan metana, yang merupakan sumber energi normal untuk mesin berbahan bakar gas.Dalam keadaan normal, pembakaran yang lebih cepat di dalam silinder mesin akan menimbulkan potensi terjadinya pre-ignition, knocking, dan engine backfiring.Untuk mengatasi tantangan ini, mesin mengalami sejumlah modifikasi teknis dan keluaran mesin dikurangi menjadi antara 50-70% dari keluaran gas alam biasanya.(Yaitu mesin 1.063kW yang menggunakan gas alam sebanding dengan mesin maksimum 730kW yang menggunakan gas sintetis).
20190612134118_65125


Waktu posting: 27 Agustus-2021